English EN Indonesian ID

Analisis Situasi dan Koordinasi kegiatan INEY tahun 2025

Bengkulu Utara, 12 Juni 2025 – Pemerintah Kabupaten Bengkulu Utara menunjukkan keseriusannya dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan menyelenggarakan kegiatan koordinasi perdana Program Intervensi Gizi Terintegrasi (INEY). Kegiatan ini berlangsung di Aula Dinas Kesehatan Bengkulu Utara dan dihadiri oleh 23 peserta yang terdiri dari Kepala Dinas Kesehatan, seluruh penanggung jawab program di Dinas Kesehatan Bengkulu Utara, perwakilan dari Puskesmas Air Lais dan Puskesmas Kemumu, Bappeda, serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD).

Koordinasi ini menjadi momen awal untuk menyatukan langkah antar pemangku kepentingan dalam memahami petunjuk teknis pelaksanaan program INEY. Dalam sesi awal, dilakukan pemaparan juknis dan diskusi untuk menyamakan persepsi seluruh pihak agar implementasi di lapangan dapat berjalan efektif dan terarah.

Salah satu capaian penting dari pertemuan ini adalah penetapan dua desa sasaran dari masing-masing puskesmas, yaitu Puskesmas Air Lais dan Puskesmas Kemumu. Penetapan desa dilakukan secara partisipatif dengan mempertimbangkan data capaian indikator gizi yang masih rendah, sehingga intervensi dapat difokuskan pada wilayah yang paling membutuhkan.

Ke depan, program INEY akan memasuki tahap turun lapang yang lebih teknis. Pada kegiatan tersebut, akan dilakukan telaah bersama terhadap data pencapaian indikator gizi spesifik di posyandu-posyandu yang berada di desa sasaran. Telaah ini akan melibatkan tim teknis dari Poltekkes Bengkulu, Dinas Kesehatan Kabupaten, serta Dinas Kesehatan Provinsi. Hasil dari kegiatan ini akan menjadi dasar penyusunan strategi pendampingan, kegiatan prioritas, dan timeline pelaksanaan yang mencakup jadwal pendataan serta validasi data imunisasi.

Selain itu, agenda penting yang ditekankan dalam pertemuan ini adalah pelaksanaan pendampingan praktik pemantauan pemberian MP-ASI yang dijadwalkan pada bulan Juni. Kegiatan ini tidak boleh terlewat, mengingat pentingnya masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) dalam menentukan kualitas tumbuh kembang anak.

Isu logistik juga menjadi perhatian. Para peserta menyampaikan pentingnya dukungan transportasi bagi kader posyandu yang akan mengikuti kegiatan orientasi dan pelatihan. Disarankan agar dana INEY maupun dana desa—jika memungkinkan—dapat digunakan untuk mendukung kebutuhan tersebut, agar kader yang menjadi ujung tombak di masyarakat bisa berperan secara optimal.

Sebagai bagian dari penguatan koordinasi teknis, tim INEY dari Poltekkes Bengkulu juga akan melaksanakan rapat internal secara daring dalam waktu dekat. Rapat ini diharapkan dapat memantapkan kesiapan tim dalam memberikan pendampingan dan memastikan seluruh rencana kegiatan berjalan sesuai dengan target.

Kegiatan koordinasi perdana ini menjadi tonggak awal yang penting dalam membangun sinergi lintas sektor untuk menghadapi tantangan gizi di daerah. Dengan keterlibatan aktif dari berbagai pihak dan fokus pada desa-desa prioritas, Program INEY diharapkan mampu memberikan dampak nyata dalam menurunkan angka stunting di Bengkulu Utara dan mewujudkan generasi masa depan yang lebih sehat, cerdas, dan unggul.(DIO)

 

Previous Analisis Situasi dan Koordinasi kegiatan INEY tahun 2025

Leave Your Comment

Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepda Masyarakat © 2023. Poltekkes Kemenkes Bengkulu